Jadi Detektif Paling Sukses Se Tapaktuan Berkat Aplikasi Mi Cloud Xiaomi (2)

Baca dulu gan cerita awalnya disini bair agak nyambung sikit barang itu di  Episode Pertama

Jadi karena ingin menutup lembaran buruk itu, maka aku kumpulkan niat untuk membeli handphone baru. dari Mi4 menjadi Mi4i. Biar move on, biar ga kepikiran. Biar selesai aja.
Biar bisa poto tampan pas liburan lebaran di Hongkong nantik. Aseeeek
Tarraaa, dengan kerjasama bilateral dengan teman Zain di Medan, terbeliklah hengpong tersebut dan di kirim ke Tapaktuan. Bayarnya belum lunas lagi. Yasallam.

Mi4i sudah ditangan, lupakan Mi4 yang kreditnya belum lunas itu.. Daripada bikin sedih dan mengganggu pikiran terus ya kan. Awak gitu orangnya. Terus iseng log in Mi Account yang lama udah aku daftar di handphone lama, kurang paham juga sih artinya apa. Paling buat simpan data. Terus lagi asik ngopi-ngopi di Cafe terhits se Tapaktuan, dan pastikan itu bukan Cafe Pintu Naga. Karena kalau ngopi, pasti kabur dari CPN, karena disna jatuhnya gue jadi kasir. Upss.. (Dijambak Kepsek CPN).

Terus aku sincronize, untung mendapatkan sisa-sisa kenangan di Handphone lama yang mungin tersisa karena masih banyak foto-foto Ketje ambo yang belum sempat tersimpan di Laptop. dan apa yang terjadi saudara-saudara? Mata terbelalak, nanar dan seakan tak percaya melihat apa yang muncul di layar handphone BARU ane. Kalo sinteron kudu pake zoom ini,  zoom out nih biar dramak!
Selain foto2 lama yang udah tersinkron muncul, nongol juga foto mahluk lain yang perasaan tak pernah terpoto oleh tuh HP.
Itu mukak si kawan yang gak ngaku kemarin lagi pose manjah ama pacarnya at random place in Tapaktuan. Terbongkar saudara-saudara. Ane menemukan bukti valid nyata dan tak terbantahkan.

Akhirnya Kisah The real detektif kita mulai lagi disini. Aku dan Zain mengatur serangan balik buat pelakor, eh pencuri. Ini harus dibikin seru, tapi berhubung aku orangnya baik, cinta damai, hatersnya Ayu Tinting dan gak suka berurusan dengan polisi maka kita pilih cara damai agar tuh pencuri mengaku. Atur skenario, agak sedikit lebay biar dia percaya dan takut. Kami datangin tuh mahluk tanpa pakai pengamanan polisi alias bang Ayi.

Inti dari kegilaan kami saat menginterogasi dia begini guys " Bang, kami ini sebenarnya kerja jadi Intel di Pajak itu, jadi handphone tersebut handphone dinas, murah. Cuma sudah terkoneksi dengan satelit sehingga kita bisa langsung memantau keberadaan dan isi handphone tersebut. Sore kemarin abang berfoto di pelabuhan Tapaktuan dengan anak kecil gendats, maaf agak sedikit subur (ini bahasanya lebih halus kali ya), malamnya abang berfoto dengan Pacar abang yang bekerja di depan. Jadi kalau mau ini tidak kita bawa ke jalur hukum, kembalikan saja handphoennya dan kita damai. Anggap saja ini pelajaran buatmu" Dan itu kita rekam, kalau denger isi rekaman bisa ngakak juga kali ya. Entah apa yang ada dalam pikiran dia saat itu, kami juga entah apa dalam pikiran kmi saat itu sampai bisa mengada-ada gak jelas. haha. Dengan muka penuh ketakutan dia memohon agar jangan dilaporkan terutama dengan pacarnya terus dia balikin itu handphone.

Dia cerita itu handphone tadahan dari seseorang yang dulu bekerja di Cafe terhits kedua di tapaktuan, you know lah yang mana ya. Jadi ane kasih berapa gitu sebagai ganti dia bayar handpone tersebut lalu kita balik. berharap sih cerita udah tamat, apalagi gue juga udah mulai malas ngetiknya.


Saat di cafe, sesemahluk yg dia maksud jual itu HP ke dia masih muncul aja disana walau udah tersenggol di Bulan ke dua bekerja di CPN. Tinggal Anik dari kendal bersama Azura yang bertahan. Lol. Akhirnya aku bilangin sama pegawai yang lain, teman dia, agar jangan lagi datang ke Cafe, gue gak suka soalnya. Ga suka gimana?. Ga suka gimana-gimana, stop..!!! Lanjut cerita, ternyata dia tidak terima dan mengaku difitnah, Kemudian drama di mulai. Si Kawan ini mau buat serangan balik lagi dan katanya itu ada antek-antek G** yang dulu sempat hits di Bumi Rencong. Dia bawa geng nya berjumlah belasan ke cafe dan mau menyerbu tuh pelakor. Kenapa jadi sepelik ini ya Allah. Lama-lama nyesel juga itu hape nemu kembali. Jadi nambah masalah.


Ketakutanku, nanti perang antar kampung terjadi, dan penyebabnya karena Handphone Xiaomi 4 dengan camer 12MP dan HDR nya ituloh bikin laut makin biru dan air terjun makin hijau, makanya banyak orang ketipu dengan foto fake ane di IG soal Tapaktuan. Wkwkwkwkwk. Tapi permasalahnnya bukan disitu guys, gue merasa awak ini apalah ya kan. Cuma pendatang di Kota Naga tercinta ini,tapi Tapaktuan beneran indah kok.  Udah itu minoritas lagi, bisa bahaya kalau jadi trouble maker, hidupku bakal tidak tenang.

Maka dengan mencoba melakukan konfrensi meja persegi panjang CPN.  ambo memohon biar tuh bocah- bocah menahan serangan, Sabar teman-teman, ini Ujian, biar ambo yang hubungin tuh Pelakor agar mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Ambo berhasil menjinakkan amarah mereka yang sudah membuncah.

Akhirnya itu pelakor selain maling pandai fitnah juga. kemudian menangis sesunggukan sesi dua mengaku kesalahannya. berarti pandai drama juga, pake acara nangis.  Sebenarnya udah kzl sih, coba kemarin ngaku aja udah, harusnya cerita udah selesai. Kemudian dia kita suruh nanda tangan perjanjian mengaku telah mencuri dan berjanji tak akan mengulanginya lagi diatas Materai 6000. Lumayan kan menambah penerimaan negara  untuk menambah ruas jalan tol Medan- Tebingtinggi sejauh 0,2467823478 kali dari total panjang jalan tol tersebut. Kabarnya sih lebaran tahun ini free launching. Kemudian aku bisa tersenyum dan tidur nyaman kembali, tinggal nunggu waktu liburan ke Hongkong dengan Handphone lama karena yang baru ane gadaikan langsung ke bang Syukru-syukru itu dengan harga yang lebih murah. Tau aja dia ambo ga begitu butuh itu handphone. Kok jadi dia doang ya yang jadi satu-satunya mahluk yang beruntung dalam kisah detektif paing ketje se-Tapaktuan ini. Selamat ya Bang.

Subulussalam.
Ya Subul, Ya Salam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Nama Bayi dari Bahasa Batak Tapi Tetep Modern dan Unyu. :)

Medan Undercover, Mengungkap Fakta Unik Sang Ibu Kota Sumatera Utara..

GURIT TORSA BATAK, SASTRA NA MARHATA BATAK