Jadi Detektif Paling Sukses Se Tapaktuan Berkat Aplikasi Mi Cloud Xiaomi
Kisah ini berawal di bulan ramadhan yang penuh berkat, selaris Cafe Pintu Naga yang ramai dibooking untuk buka bersama anak- anak Tapaktuan. Seperti biasa, sehabis selesai buka puasanya, semua pada sholat dan gue tinggal sendiri menyepi membersihkan puing-puing dan sisa makanan di Cafe. Apa gue ikutan Sholat aja kali ya, biar gak dapat giliran ini. Sayangnya sang hidayah telat datang saat itu. Hihihi
Lagi asik rapiin piring gelas dibelakang dan handphone andalan gue dengan fitur kamera cantik yang bikin landscape Tapaktuan makin kece kemudian orang pada tertipu datang kemari,. lol. eh, belum kelar, itu handphone andalan gue charger di ruangan depan. Maklum. Cafe kami (dulunya) lumayan luas, punya view belakang dengan bonus sunset setiap sore harinya. Nanti Pic menyusul, gue mau fokus dengan cerita utama,.
Lagi asik rapiin piring gelas dibelakang dan handphone andalan gue dengan fitur kamera cantik yang bikin landscape Tapaktuan makin kece kemudian orang pada tertipu datang kemari,. lol. eh, belum kelar, itu handphone andalan gue charger di ruangan depan. Maklum. Cafe kami (dulunya) lumayan luas, punya view belakang dengan bonus sunset setiap sore harinya. Nanti Pic menyusul, gue mau fokus dengan cerita utama,.
Gue balik ke ruangan utama, mau cek handphone apa ada notif apapun itu, biasa, ga ada apa-apa pasti cek handphone padahal belum tentu ada notif. tapi biasanya ada sih, upload kan sikit sunset nya kota ini dengan caption andalan, "when sunset comes, i forget where i'm living now" udah dapat puluhan love. *songong. padahal mereka cuma sekedar menghargai keterpurukanku meringkuk di kota kecil ini. ngiahahhaha.. dan jeng jrenggggg.. Handphone Mi4 yang gue minjem CC abang kantor buat kreditin tu HP dan belum lunas hilang ditelan ombak atau mahluk apa lah itu, bersyukur charger masih tinggal. Alhamdullilah ya. Preet, yang ada gue malah nyumpahin saat itu, kok gak sekalian aja chargernya diambil si bodat itu. grrrrhhhh
Pikiran gue udah carut marut kemana-mana,,. coba mikir ulang letakin dimana dan sangat yakin 100% itu handphone tadi memang gue charger dibawah tipik dan sekarang sudah tidak ada. Lucunya, handphone yang dikasir punya abang Fahrul yang lagi dicharger tidak raib dan teletak dengan tampan aja disitu, sebel gue. Kok gak ilang juga sih? Eh. Mungkin karena ga bgitu bagus. #Plak. Gue telpon bang Sophan dengan hape tunnet-tunnet ku dia lagi menuju Blanda eh Banda Aceh kalo tidak salah, aku telpon Zain oh iya pasti lagi Sholat,trus gue mau nelpon siapa? Kocar kacir gak menentu, mau dapat darimana lagi Hp begituan, dari HongKong???? eh iya, gue semingguan lagi bakal ke Hongkong liburan, ya Tuhan. Ga bakal hits dong gak pake hp bagusaaaaaa gtu. Adoh, pokonya bete bete bete ah, basi basi basi deh. Malah nyanyi ala om Ipul. mau dihap wak ang? upz
*wak ang = kau (bahasa Taluak)
Trakhir nelpon bang Fahrul, katanya handphone gue bukannya dah nemu tadi ama salah satu pegawai. Ya tuhan, seakan mendapatkan harapan baru dan penuh bahagia menunggu kedatangan bang fahrul. Dan jreng jreng.. Yasallam, maksdnya hp tunnet-tunnet gue tadi emang ketinggalan di cafe, tp sekarang yang ilang hape mi4 kebanggan setapaktuan itu loh, itu hape tunnet-tunnet ilang ambo gak bakal sedesperate ini bang.. Bongkar sana sini, cek n ricekk, fixed hape ilangg dicuri orang yang tidak tau siapa gerangan. Zain kemudian datang, hanya bisa menguatkan awak dan nyaranin langsung beli Xiaomi dengan spec yang agak lebih murah dan terjangkau biar gak kepikiran terus ama hape yg masih baru beberapa bulan dalam genggaman tangan.. Aduh, padahal Clash of Clans ane dah level 6 tuh. hux . malah nmikirin COC. mannn,mannn..
Oke, Lupakan Mi4.
Mungkin dia sudah tenang disana. Mari menunggu kedatangan MI4i... dengan spec yang tidak kalah dengan Mi4, harga terjamin dan kualitas foto juga gak kalah bagus.. Ya Tuhan, hamba malah promo...
Mungkin buang sial, mungkin kurang banyak meberi dan kemungkinan lainnya yang intinya ane sudah merelakan kepergiannya kok, yang gak rela bayar kredit bulanannya. haha.
MI4i datang, sangat membantuku melupakan yang lama, walau sebenarnya aku orang yang agak susah move on sih, masih suka teringat yang lama walau udah ada yang baru. Pretttt..
Kemudian luka itu tersibak saat aku tiba-tiba friend di Line dengan orang yang tak begitu saya kenal. Sebut saja namanya Rano. ah, paling mungkin orang lain yang ngesave nomor ane trus otomatis friend. Tapi terkahir banyak anak kantor yang pada friend di line dengan orang yg bernama si rano rano ini. Mulai curigation dong.. Trus gue coba masuk Mi Account gue yang lama dengan memasukkan nomor handphone dan pasword dan muncullah nama Rano di Mi account saya tercinta..
*wak ang = kau (bahasa Taluak)
Trakhir nelpon bang Fahrul, katanya handphone gue bukannya dah nemu tadi ama salah satu pegawai. Ya tuhan, seakan mendapatkan harapan baru dan penuh bahagia menunggu kedatangan bang fahrul. Dan jreng jreng.. Yasallam, maksdnya hp tunnet-tunnet gue tadi emang ketinggalan di cafe, tp sekarang yang ilang hape mi4 kebanggan setapaktuan itu loh, itu hape tunnet-tunnet ilang ambo gak bakal sedesperate ini bang.. Bongkar sana sini, cek n ricekk, fixed hape ilangg dicuri orang yang tidak tau siapa gerangan. Zain kemudian datang, hanya bisa menguatkan awak dan nyaranin langsung beli Xiaomi dengan spec yang agak lebih murah dan terjangkau biar gak kepikiran terus ama hape yg masih baru beberapa bulan dalam genggaman tangan.. Aduh, padahal Clash of Clans ane dah level 6 tuh. hux . malah nmikirin COC. mannn,mannn..
Oke, Lupakan Mi4.
Mungkin dia sudah tenang disana. Mari menunggu kedatangan MI4i... dengan spec yang tidak kalah dengan Mi4, harga terjamin dan kualitas foto juga gak kalah bagus.. Ya Tuhan, hamba malah promo...
Mungkin buang sial, mungkin kurang banyak meberi dan kemungkinan lainnya yang intinya ane sudah merelakan kepergiannya kok, yang gak rela bayar kredit bulanannya. haha.
MI4i datang, sangat membantuku melupakan yang lama, walau sebenarnya aku orang yang agak susah move on sih, masih suka teringat yang lama walau udah ada yang baru. Pretttt..
Kemudian luka itu tersibak saat aku tiba-tiba friend di Line dengan orang yang tak begitu saya kenal. Sebut saja namanya Rano. ah, paling mungkin orang lain yang ngesave nomor ane trus otomatis friend. Tapi terkahir banyak anak kantor yang pada friend di line dengan orang yg bernama si rano rano ini. Mulai curigation dong.. Trus gue coba masuk Mi Account gue yang lama dengan memasukkan nomor handphone dan pasword dan muncullah nama Rano di Mi account saya tercinta..
Tanya sana sini tidak ada yang tau, tapi bang fahrul dan salah satu pegawai ane agak agak kenal dengan mahluk itu. Tapi itu ga cukup lah sebagai bukti, bisa aja kan dijual orang atau apalah sengaja memakai identitas orang lain. Kita coba masuk Micloud dari Computer dan find me, yah.. Sepertinya posisinya sudah di banda Aceh, udah dijual kali ya. Kmrin fotoin sih, tpai entah dmana tuh. Sempat ngetes Account Xiaominya si Danset yang punya xiaomi juga dan accounnya dah gue pinjem kemarin, trus coba pake alarm gtu biar dia kaget. Ya Allah, masih sempet ngerjain orang disaat berduka begini yak. ngehahahhaa.
Terakhir dengan bermodalkan friend di Line dan Account Xiaomi yang sudah bernama Rano bukan Irman70 yg IGnya jg @Irman70 ((difollow yak. ngok), gue dan Zain mendatangi DPO dengan bersenjatakan Bang Ayi, Ayi ini polisi sekaligus merangkap apa gitu di SAR nya Aceh Selatan, tidak begitu ngerti sih pekerjaan spesialisasinya, tapi ambo sering melaut, snorkling n free diving ama bang Ayi ini. Semoga dnegan gertakan atau embel- embel polisinya bisa memudahkan aksi detektif dan pencariaan siapa sebenarnya yang mengambil mi4 ambo yang tak seberapa itu.
Bang Ayi dan DPO berkomunikasi dengan bahasa lokal yang tidak begitu banyak saya mengerti, karena dsini saya masih lebh sering pakai bahasa batak dibanding bahasa lokalnya, maklumlah lebih setengah anak medan dan gerombolan batak di kantor ane. Kita sudah menunjukkan line yg friend, bahkan mendatangkan orang kantor yang friend di line dengan beliau. kemudian memberitahukan Mi Account yang udah berubah menjadi namanya. NAmun dia berkelit, itu bisa jadi orang lain yang bikin. Ini handphone saya. Begitu tenang. seperti tidak terjadi apa-apa ya Allah. Sudah diancam bang Ayi juga bakal dibawak ke Kantor Polisi namun si kawan itu masih bertahan dan bersedia dibawa, karena bukan dia yang mengambil. Dia berada di kampung dan baru pulang jam sekian ke Tapaktuan pada saat kejadian. Pengakuanya begitu.
Terakhir dengan bermodalkan friend di Line dan Account Xiaomi yang sudah bernama Rano bukan Irman70 yg IGnya jg @Irman70 ((difollow yak. ngok), gue dan Zain mendatangi DPO dengan bersenjatakan Bang Ayi, Ayi ini polisi sekaligus merangkap apa gitu di SAR nya Aceh Selatan, tidak begitu ngerti sih pekerjaan spesialisasinya, tapi ambo sering melaut, snorkling n free diving ama bang Ayi ini. Semoga dnegan gertakan atau embel- embel polisinya bisa memudahkan aksi detektif dan pencariaan siapa sebenarnya yang mengambil mi4 ambo yang tak seberapa itu.
Bang Ayi dan DPO berkomunikasi dengan bahasa lokal yang tidak begitu banyak saya mengerti, karena dsini saya masih lebh sering pakai bahasa batak dibanding bahasa lokalnya, maklumlah lebih setengah anak medan dan gerombolan batak di kantor ane. Kita sudah menunjukkan line yg friend, bahkan mendatangkan orang kantor yang friend di line dengan beliau. kemudian memberitahukan Mi Account yang udah berubah menjadi namanya. NAmun dia berkelit, itu bisa jadi orang lain yang bikin. Ini handphone saya. Begitu tenang. seperti tidak terjadi apa-apa ya Allah. Sudah diancam bang Ayi juga bakal dibawak ke Kantor Polisi namun si kawan itu masih bertahan dan bersedia dibawa, karena bukan dia yang mengambil. Dia berada di kampung dan baru pulang jam sekian ke Tapaktuan pada saat kejadian. Pengakuanya begitu.
Baiklah, Bang Ayi lelah, dan kitapun nyerah. Sepertinya tidak menemukan titik temu dan kita tidak mau salah menuduh sekalipun ada dugaan yang menguatkan, kayak kasus Kopi Sianida Jessica dan Mirna lah ya.. Kita harus hati-hati, seorang detektif harus menemukan fakta dan bukan hosssipp ala @Lambe_turah . Jadi kita keep, seakan tidak terjadi apa-apa. Seakan Cerita ini sudah kelar.
Jadi anggap saja ceritanya sudah kelar, sebelum kemudian negara api menyerang dan terjadilah episode 2...
yaakk, episode 2... karena kalau tidak ada episode dua maka Detektif IrmanZain bukanlah Sang Detektif Sukses... :)
Jadi anggap saja ceritanya sudah kelar, sebelum kemudian negara api menyerang dan terjadilah episode 2...
yaakk, episode 2... karena kalau tidak ada episode dua maka Detektif IrmanZain bukanlah Sang Detektif Sukses... :)
See yaaaaa
Komentar
Posting Komentar