Jelajah Dua Pulau nan Eksotis, Mursala dan Nias (Episode II) "Nias Utara"
Huaaaaaahhhhhh....
Bunyi sirine ferry menggemparkan tidur kami yang lelap. maklum sekalinya nginap di kamar yg lbh manusiawi dan pakek AC. ternyata kapal sudah melabuhkan badannya di Pulau Nias. Kami bergegas keluar dari kapal ingin segera menginjakkan Tanah Nias, dan chek in donk tentunya.. Sambil chek google map, kita coba search kota nya Gunungsitoli, spertinya dekat dan bisa lah mngandalkan jejakan kaki. Sekitar dua ratus meter berjalan, sepertinya belum ada titik terang, dadah kamera, eh tukang becak karena udah gak tahan lagi anak mudanya. Becak datang, tros deal harga menuju museum Pusaka Nias. Disinilah kisah gilak terjadi, belum masuk gigi dua, dan abang2 becaknya nge gas, udah nyampe donk ke Museum Pusaka dan lucunya tuh bapak juga kaget, apalagi kami ya, what the? Okeh, drpd terjdi masalh, aku turun dulu menanyakan penginapan krn hasil googleku sblumya Museumnya mngelola pnginapan juga. dan penuh donk saudara2, deal baru lagi ama becaknya dan kami diantar ke Penginapan Reihan. eh tiba di TKP Dan wujudnya tuh penginapan impian lagi tahap pengerjaan, kmanalah kami mengadu, finally sampai dah di penginapan Josua. tempat kami berlabuh karena katanya 60rb buat satu kamar. iya, katanya 60-rb ada 6 tempat tidur, katanya. :)
*macam macam gak enak perasaan , :p
Habis beberes, langsung cus carik sarapan dan info penyewaan sepeda motor. Dan gayung bersambut, yang jual nasi uduknya nyaranin kami nyewa kereta dengan Bang Daus. Disni juga kami didoktrin kalau di daerah ini perlu berhati hati sekali. Apalagi mereka tau plan awal kami ke Nias Utara, kita disaranin jangan aneh2, jangan makan makanan yang disana, bawa bekal sendiri,. dan susasanapun berubah jadi menyeramkan.. wahhahaha.. Tapi yng namanya kmi penasaran, kita tetep lanjut donk dengan satu niat yg tulus ingin melihat indahnya karya Tuhan ini. Eseh
Spot pertama kita jelajah itu Museum Pusaka Nias, sekitar 5 menit dari pusat kota menuju pelabuhan. Disini bebagai artefak dan peninggalan pusaka Nias banyak kami temui, sebenanya bukan kami juga yg nemuin, pede banget. Hebatnya lagi, yang mengelola museum ini seorang pastor bule. Ada juga penginapannya dan juga kebun binatang kecil. Nice lah dan langsung bersisikan laut. keren lah. Lanjut, kami gerak menuju Nias Utara, Lahewa. Pantai Turuleto menjadi tujuan utama kami kali ini. Kami sekitar 2 jam an lebih melewati jalan naik turun, tapi aspalnya masih tergolong bagus lah. Wow, lewat pasar Lahewa tidak lama lagi sampai ke pantainya.
Gila, keren mampus.. Itu karang karang bermunculan diatas permukaaan laut. belum lagi laut biru muda dan tua menyatu menjadi suatu pemandangan yang sangat eksotik dengan langit yang begitu biru memukau.. Perfect!!! Habis menyantapp makan siang yang kami selundupkan tadi, kami mandi dan mencoba snorkeling. Airnya tenang karena agak ke dalam lagi banyak juga karang muncul ke permukaan sehingga menahan ombak. Dan disinilah kesalahan kami. Harusnya kami naik perahu lalu bebas bersnorkling ria di spot itu, baru tauanya setelah searching besoknya. huftt. Yasallam...
Waktu masih sekitar pukul 4 dan kami nekat sempatkan waktu ke kecamatan Afulu, desa Ombolata. Ada pantai indah dan masih alami juga belum ramai disana. Pantai Merah. Katanya sih pasirnya merah, mungkin karena pengaruh karang dilautnya. Sekitar setengah jam, kami sudah sampai ke tempat. mudah sekali menemukannya. Sesekali nanya masyarakt lokal, kadang dijawab bahasa nias kami iyakan aja, yg penting nangkep artinya. hehehe
Dan lagi Wow gitu donk liat pantainya. Garis pantainya panjang dan merah ga begitu merah banget sih tapi boleh lah. yaudah sih. haha,. Ombaknya lumayan kenceng dan beberapa anak bermain ombak dan layangan, kita juga main obak. Seru. Nice. dan waktu pun semakin gelap, kamipun kabur tancap gas balik ke kota. Sebelumnya kami bermain dengan anak anak lokal disana, apalgi awak paling ga bisa liat anak anak lucu gtu. mau dibungkus, dijadikan mainan. hihi
Di kota karena udah kelaparan kita nyari makan, bernama seafood ntah brantah. udah jauh jauh ke Nias, masa gak nyobain seafood. Karena penasaran ama tulisan "Yahowu" gede yang tampak dari Museum Pusaka, kami menuju kesana karena katanya disitu emang restoran, kalo mau foto ya makan disana. eh, ternyata hanya ilusi semata, bebas kok, dan ga ada restoran malah pesta nikahan batak gtu. hihihi. Sempetin poto bentar, trus carik lagi dan bertemulah dengan Nias Seafood dekat penginapan, malah sebelah rumahnya bang Daus tadi. yahh, bang Daus lagi, idup kami emng gak lepas dari bang daus di pulau ini. :p Pesen kakap bakar, karena Lobster dll dah habis. Lumayan lah, apalagi Ikannya masih segar. Habis balikin sepeda motor, karena besok rencana naik mobil aja ke Nias selatannya, (Sok berduit aja :p) kami balik ke penginapan untuk beres beres dan mandi. Plannya sih mau makan duren yang katanya segede kepala orang aja cuma lima rebu. Yaolloh, itu durian apa gorengan.. :)
Tap tap tap, kelar mandi. langsung melalak cari durian. Nemu spot satu, iseng nawar dan katanya harganya 3 buah sepuluh rebu. Damn!!! Sumpah, gak tega lagi nawarnya lagi. Mau 2500 perbuah gtu,sebijik berapa lagi yaa? Ribet ah ngitungnya. Okefix, kita pesen 30rb. Kalutttt!! dibelah, dibelah dan dibelah lalu kekenyakan sampe mual dan ga bisa gerak. Satu nya lagi masih utuh, udah pada dadah dah kamera, jadinya kami balikin deh ama ibu tadi.. Untung banget yak dia. Iseng nanya duren sebelahnya lagi, itu berapa dan katanya lima rebu perbiji padahal sama gedenya. Dan lebih mahal karena belum mateng, ini memng ajaib orang disini, ga tau mana surga dunia itu kali ya.. Dikira busuk kali klo yg udah mateng. hihiihih
Tidurrrrrr, besok lanjot lagi....
Perjalanan besoknya ke Nias selatan ada dsini
Kalau Perjalanan sebelumnya ke Pulau Mursala liat disini
Bunyi sirine ferry menggemparkan tidur kami yang lelap. maklum sekalinya nginap di kamar yg lbh manusiawi dan pakek AC. ternyata kapal sudah melabuhkan badannya di Pulau Nias. Kami bergegas keluar dari kapal ingin segera menginjakkan Tanah Nias, dan chek in donk tentunya.. Sambil chek google map, kita coba search kota nya Gunungsitoli, spertinya dekat dan bisa lah mngandalkan jejakan kaki. Sekitar dua ratus meter berjalan, sepertinya belum ada titik terang, dadah kamera, eh tukang becak karena udah gak tahan lagi anak mudanya. Becak datang, tros deal harga menuju museum Pusaka Nias. Disinilah kisah gilak terjadi, belum masuk gigi dua, dan abang2 becaknya nge gas, udah nyampe donk ke Museum Pusaka dan lucunya tuh bapak juga kaget, apalagi kami ya, what the? Okeh, drpd terjdi masalh, aku turun dulu menanyakan penginapan krn hasil googleku sblumya Museumnya mngelola pnginapan juga. dan penuh donk saudara2, deal baru lagi ama becaknya dan kami diantar ke Penginapan Reihan. eh tiba di TKP Dan wujudnya tuh penginapan impian lagi tahap pengerjaan, kmanalah kami mengadu, finally sampai dah di penginapan Josua. tempat kami berlabuh karena katanya 60rb buat satu kamar. iya, katanya 60-rb ada 6 tempat tidur, katanya. :)
*macam macam gak enak perasaan , :p
Habis beberes, langsung cus carik sarapan dan info penyewaan sepeda motor. Dan gayung bersambut, yang jual nasi uduknya nyaranin kami nyewa kereta dengan Bang Daus. Disni juga kami didoktrin kalau di daerah ini perlu berhati hati sekali. Apalagi mereka tau plan awal kami ke Nias Utara, kita disaranin jangan aneh2, jangan makan makanan yang disana, bawa bekal sendiri,. dan susasanapun berubah jadi menyeramkan.. wahhahaha.. Tapi yng namanya kmi penasaran, kita tetep lanjut donk dengan satu niat yg tulus ingin melihat indahnya karya Tuhan ini. Eseh
Spot pertama kita jelajah itu Museum Pusaka Nias, sekitar 5 menit dari pusat kota menuju pelabuhan. Disini bebagai artefak dan peninggalan pusaka Nias banyak kami temui, sebenanya bukan kami juga yg nemuin, pede banget. Hebatnya lagi, yang mengelola museum ini seorang pastor bule. Ada juga penginapannya dan juga kebun binatang kecil. Nice lah dan langsung bersisikan laut. keren lah. Lanjut, kami gerak menuju Nias Utara, Lahewa. Pantai Turuleto menjadi tujuan utama kami kali ini. Kami sekitar 2 jam an lebih melewati jalan naik turun, tapi aspalnya masih tergolong bagus lah. Wow, lewat pasar Lahewa tidak lama lagi sampai ke pantainya.
Gila, keren mampus.. Itu karang karang bermunculan diatas permukaaan laut. belum lagi laut biru muda dan tua menyatu menjadi suatu pemandangan yang sangat eksotik dengan langit yang begitu biru memukau.. Perfect!!! Habis menyantapp makan siang yang kami selundupkan tadi, kami mandi dan mencoba snorkeling. Airnya tenang karena agak ke dalam lagi banyak juga karang muncul ke permukaan sehingga menahan ombak. Dan disinilah kesalahan kami. Harusnya kami naik perahu lalu bebas bersnorkling ria di spot itu, baru tauanya setelah searching besoknya. huftt. Yasallam...
Waktu masih sekitar pukul 4 dan kami nekat sempatkan waktu ke kecamatan Afulu, desa Ombolata. Ada pantai indah dan masih alami juga belum ramai disana. Pantai Merah. Katanya sih pasirnya merah, mungkin karena pengaruh karang dilautnya. Sekitar setengah jam, kami sudah sampai ke tempat. mudah sekali menemukannya. Sesekali nanya masyarakt lokal, kadang dijawab bahasa nias kami iyakan aja, yg penting nangkep artinya. hehehe
Dan lagi Wow gitu donk liat pantainya. Garis pantainya panjang dan merah ga begitu merah banget sih tapi boleh lah. yaudah sih. haha,. Ombaknya lumayan kenceng dan beberapa anak bermain ombak dan layangan, kita juga main obak. Seru. Nice. dan waktu pun semakin gelap, kamipun kabur tancap gas balik ke kota. Sebelumnya kami bermain dengan anak anak lokal disana, apalgi awak paling ga bisa liat anak anak lucu gtu. mau dibungkus, dijadikan mainan. hihi
Di kota karena udah kelaparan kita nyari makan, bernama seafood ntah brantah. udah jauh jauh ke Nias, masa gak nyobain seafood. Karena penasaran ama tulisan "Yahowu" gede yang tampak dari Museum Pusaka, kami menuju kesana karena katanya disitu emang restoran, kalo mau foto ya makan disana. eh, ternyata hanya ilusi semata, bebas kok, dan ga ada restoran malah pesta nikahan batak gtu. hihihi. Sempetin poto bentar, trus carik lagi dan bertemulah dengan Nias Seafood dekat penginapan, malah sebelah rumahnya bang Daus tadi. yahh, bang Daus lagi, idup kami emng gak lepas dari bang daus di pulau ini. :p Pesen kakap bakar, karena Lobster dll dah habis. Lumayan lah, apalagi Ikannya masih segar. Habis balikin sepeda motor, karena besok rencana naik mobil aja ke Nias selatannya, (Sok berduit aja :p) kami balik ke penginapan untuk beres beres dan mandi. Plannya sih mau makan duren yang katanya segede kepala orang aja cuma lima rebu. Yaolloh, itu durian apa gorengan.. :)
Tap tap tap, kelar mandi. langsung melalak cari durian. Nemu spot satu, iseng nawar dan katanya harganya 3 buah sepuluh rebu. Damn!!! Sumpah, gak tega lagi nawarnya lagi. Mau 2500 perbuah gtu,sebijik berapa lagi yaa? Ribet ah ngitungnya. Okefix, kita pesen 30rb. Kalutttt!! dibelah, dibelah dan dibelah lalu kekenyakan sampe mual dan ga bisa gerak. Satu nya lagi masih utuh, udah pada dadah dah kamera, jadinya kami balikin deh ama ibu tadi.. Untung banget yak dia. Iseng nanya duren sebelahnya lagi, itu berapa dan katanya lima rebu perbiji padahal sama gedenya. Dan lebih mahal karena belum mateng, ini memng ajaib orang disini, ga tau mana surga dunia itu kali ya.. Dikira busuk kali klo yg udah mateng. hihiihih
Tidurrrrrr, besok lanjot lagi....
Perjalanan besoknya ke Nias selatan ada dsini
Kalau Perjalanan sebelumnya ke Pulau Mursala liat disini
Komentar
Posting Komentar