Coffee, a Cup of Love
Coffee
itu enak, nikmat dan mengandung cita rasa yang kadang tidak bisa dicipratkan
dengan rangkaian kata. Coffee itu mungkin terlihat sederhana, tumbuh di
pegunungan, pedesaan dan di konsumsi hampir semua orang tanpa memandang kasta.
Itu yang aku suka dari Coffee, bahkan telah jutaan manusia ditopang
kehidupannya oleh Coffee.
Coffee,.
Bahkan
dalam masa kecilnya, yang bahkan belum mengerti itu cinta, Coffee sudah pandai
membuat si dia special. Bahkan parahnya, dia melupakan itu. You forget loving
her. Reguler, gadis cantik di kampung yang menjadi pujaanmu , masih dengan umur
yang tak lebih dari 60 bulan. Baru tumbuh, belum berbunga, apalagi berbuah.
Coffee tahu kisah itu dari cerita Pria yang telah merawat Coffee, menanam
hingga tumbuh dan lahir di dunia ini. Pria itu sesekali terpingkal- pingkal
melihat antara kepolosan dan kenakalan Coffee kala itu. Coffee juga tersipu
malu mendengar cerita itu.
Menginjak
bangku Sekolah Dasar, Coffee semakin tumbuh berkembang. Kali ini dia jatuh hati
dengan gadis cantik di sekolah, putih dengan mata coklatnya yang anggun, ya dia
Frappe. Memang sih Frappe sepertinya terlalu dingin, Frappe itu suka
dikolaborasi dengan campuran kopi instan, gula, luluhan es, krim juga air,
kurang bagus juga sih buat seorang Coffee. Begitulah sampai Coffee kecewa
dengan Frappe yang mudah dicampur kemana saja. Begitulah kisah Coffee Frappe
yang hilang ditelan waktu bersamaan dengan mereka yang tumbuh remaja.
Ketika
Coffee memakai baju putih biru itu, kisah pencarian cintanya pun memulai babak
baru lagi. Coffee sepertinya sudah mulai berbuah dan sebentar lagi siap di
panen. Setelah digiling biar kulit terluarnya lepas, dijemur, ditumbuk lagi
biar biji kopi siap digongseng kemudian ditumbuk halus, disaring dan jadilah
Coffee. Tidak mudah kan mendapatkan segelas Coffee itu? Begitu banyak proses
dan dengan cara telaten untuk meracik Coffee agar enak diteguk di pagi hari
yang dingin menusuk tulang. Adalah Espresso, tentu campuan Coffee dengan jenis
yang berbeda. Bahkan sudah dekat dengan Teh, sahabatnya Coffee. Awalnya Coffee
merasa Espresso itu biasa saja, tidak begitu menarik buat disuguhkan menjadi
minuman yang nikmat. Sahabatnya Coffee sering cerita tentang Espresso, bahkan jenis
kopi yang lain di ladang itu juga sepertinya banyak tertarik dengan Espresso.
Saya tidak tahu, kenapa Coffee lama kelamaan jatuh hati dengan Espresso.
Espresso semakin menarik saja. Senyumnya dihiasi kulit kecoklatan nan eksotik itu. Coffee
tidak mau berdiam dengan perasaannya itu, ingin rasanya secangkir Coffee
Espresso terhidang hangat di pagi hari saat semburat jingga menyelimuti kota
kecil yang meringkuk di pinggir Danau Toba itu. Sering bermain di depan
rumahnya bersama, menatap Espresso begitu dalam, dalam sampai di suatu titik
mereka sama- sama malu dan memalingkan muka. Serangkai kata syahdu Coffee
layangkan buat Espresso, tidak lama kemudian dia mendapatkan balasan , dibalas
lagi dan begitulah kemudian. Coffee Espresso pun tersaji apik. Coffee merasa
bersalah dengan Teh sahabatnya. Teh Espresso sepertinya memang bukan perpaduan
minuman yang menarik. Sedikit malu- malu Espresso Coffee bertemu, teracik
romantis, mungkin karena masih muda.
Menginjak
putih abu-abu, Espresso Coffee mulai jarang terhidang. Tidak begitu tahu apa
penikmatnya sudah sedikit bosan atau mungkin Espresso yang terlalu berlebihan
mencemburui Coffee. Coffee memang minuman yang asyik, ramah, orang banyak ke
kedai kopi hanya sekedar bersosialisasi dan bertemu dengan sahabat lama. Itulah
Coffee, tidak mau dikekang berteman dengan siapa saja. Hubungan mereka semakin
memburuk saat racikan rasa lain yang juga sahabatnya Espresso mendekati Coffee.
Untungnya Coffee tetap bertahan tapi merasa kecewa saja karena Espresso malah semacam membiarkan sahabatnya itu
merebut Coffee.
Tak
terasa Coffee sudah menduduki sebuah bangku di kampus keguruan di kota besar
ketiga di negeri ini. Komunikasi yang jarang semakin merenggangkan hubungan
mereka, sampai Coffee Latte teracik juga sebagai buah kedekatan dengan wanita
manis, masih dengan kulit eksotik yang menawan hati. Latte telah ditanam lebih
dahulu sebelum biji Coffee tumbuh, tapi justru Coffee yang manja, penuh
perawatan butuh pasangan yang lebih dewasa untuk mengerti dia hingga
terseduhlah Coffee Latte nikmat.
Tapi
yang nama nya Coffee, terlalu labil buat dia hidup selalu dengan racikan yang
sama. Ingin juga dia menemukan rasa yang lebih wah atau ada asa lain yang dia
kejar lebih dari sekedar Coffee siap seduh saja. Untuk memuluskan niatnya,
Latte pun serasa terabaikan. Bahkan, semakin kacau dengan mulai luluhnya
Cappucino yang dulu memang dia kagumi. Berawal dari satu proyek kuliah,
mendukung kedekatan Coffee dengan Cappucino. Perlahan Cappucino ingin juga
diracik bersama Coffee menjadi suguhan nikmat di pagi hari atau seteguk nikmat
saat sedang hangout di kedai kopi dengan lampu temaram.
Kisah
itu tidak mecapai klimaks, karena Coffee mendapatkan yang dia mau. Tidak
sekedar Coffee seduh. Kini dia pindah ke ladang lain yang siap menempah dia
mengabdi kepada Negara nantinya. Belum sempat terukir kata setuju dari mereka
untuk menyatu menjadi Cappucino Coffee. Masalah pun muncul, saat Coffee bertemu
Mocca di ladang baru itu. Mocca dengan rasa lebih muda dan gurih membuat Coffee
bingung untuk diracik dengan siapa. Dengan kondisi Mocca yang lebih dekat
dengan Coffee sekarang membuat mereka semakin intim saja. Dan Cappucino di
ladang sana hanya bisa menunggu. Bahkan ada ide nyeleneh dari Cappucino biar
teraciklah Coffee Moccacino yang nikmat tanpa mengorbankan salah satu dari
pasangan Coffee itu. Tapi bukanlah soal mudah bagi Coffee yang lebih memilih
jadi Coffee tubruk saja.
Coffee
harus memilih dan terseduhlah Coffee Mocca yang sedap diteguk di sore hari.
Bahkan tiap hari rajutan Coffee nikmat itu diseduh. Sampai Coffee tidak bisa
dicampur dengan apapun, baik sekedar permen atau tubruk saja. Gerah rasanya,
Coffee melepas Mocca dan Coffee tubruk dengan sedikit gula ternyata cukup
nikmat luar biasa. Sedikit ditambah berbagai camilan membuatnya semakin gurih.
Coffee bertemu suatu waktu dengan Milk, ya Milk, manis rasanya apalagi diracik bersama Coffee akan terasa nikmat. Saat sang peramu hendak meramunya, baru tersadar bahwa Milk masih sepadan dengan Coffee. Tidak baik jika kedepannya mereka bersama, masih dalam satu family. Terpaksa, Milk Coffeepun terhilang dari hidangan hangat di pagi hari yang dingin menusuk tulang.
Sekarang juga Coffee tubruk itu selalu terseduh. Entah kapan Coffee mau diracik dengan rasa apa gitu agar rasanya lebih menarik. Ya, Chocolate, Coffee Chocolate sepertinya nikmat rasanya. Coffee sedang menunggu Chocolate yang tepat untuk diramu menjadi Coffee dengan sejuta kaya rasa. Coffee, a cup of love….
Sekarang juga Coffee tubruk itu selalu terseduh. Entah kapan Coffee mau diracik dengan rasa apa gitu agar rasanya lebih menarik. Ya, Chocolate, Coffee Chocolate sepertinya nikmat rasanya. Coffee sedang menunggu Chocolate yang tepat untuk diramu menjadi Coffee dengan sejuta kaya rasa. Coffee, a cup of love….
HAHA, suka deh sama tulisnya bang, bagus bagus bagus, lucu juga ya menggatikan nama orang dengan coffe, jangan-jangan sebenarnya ini mengisahkan dirimu bang, tapi agak-agak dipleseting gitu, hahaha, cukup kreatif :D
BalasHapusanyway, salam kenal
makasih dah berkunjung n komen..
Hapuswih, tau aja..
iya sih, based on my exprienced, cuma biar ga terlalu over expose aja, tp pengen bagiin n ngangkat filosofinya coffee..
:)
salam kenal juga..
HAHAHA, jadi bersembunyi dibalik segelas coffee nih ceritanya bang, hehe
BalasHapustapi kalau beneran itu your experience, hebat juga ya bang perjalanan cintamu, hehehe, kalau wong jowo bilang salut ee :D
yupz, kopi itu menarik. bhkan dr jenis/campuran kopi gtu bsa loh ngegambarin pribadi seseorang.
BalasHapus:)
thanx. follow blog aq dong.
btw nemu dmn sh?
hehe
yaya, sebenarnya bukan hanya coffee sih, apapun yang kita lakuin, atau apa pun yg kita suka boleh dibilang itu gambaran dari diri kita yang sebenarnya *halah* hehe
BalasHapuswoooo, wani piro bang hehe, okeee nanti ane follow bang :D
nemu dimana yaaak, hehe, itu aku kemarin twit apa gitu, nah abang salah satu dari sekian banyaknya orang yg ngeRT *ups sombong dikit*, iseng buka profil dan nemu ini blog, yaudah aku nangkring aja
dan banyak info yg aku temuin, salah satunya ini dan info wisata
anyway thanks ya bang :D
hehe. iy jg sh.
Hapusall of our life.
hehe,tq.
wah wah,kok aq ga ngerasa retweet gtu ya,eh
:p
lg metik kopi aq kmrn.
good writing...
BalasHapuscoffee emang enak..
tp kamu sndiri tau kn klo kerugian coffee itu byk..
diantaranya:
1.Meningkatkan resiko penyakit jantung
Berdasarkan journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 disebutkan bahwa minum kopi 5 gelas perhari dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida yang dapat menyebabkan penyempitan lubang pembuluh darah akibat dari endapan lemak dan akhirnya berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke
2.Kebiasaan minum kopi panas-panas juga bisa menyebabkan resiko terkena kanker esofagus
3.Kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung
dan masih byk lg krugiannya yg ga mungkin aq jabarin dsini..
napa aq blg gt..
klo memang itu mengenai based on your exprience,aq cm blg..
hati2 dengan coffee yang akan kamu rasakan..
sampai kamu bener2 menemukan coffee nikmat yang kamu inginkan...
Coffee, a cup of love….
klo kita bijak maka minum kopi itu sangt bermamfaat loh..
Hapuskegunaannya mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, batu empedu ataupun syaraf..
lagian aku juga ga fokus ke makna n kegunaan kopi itu sebenarnya, lbh keperumpamaan saja bro..
tp thanks buatr info dan sarannya..
:)
sepertinya aku tau sedikit dari tokoh cerita diatas, aku coba tebak coffee- penulis, Late-Nora, Capucino_Itoku "borto", Mocca_MIrip namanya sama jenis kopinya, Milk_keburu Lulus aku kurang tau,Tapi yang pasti bukan chocolate yang terakhir tapi Luwak, kopi Luwak akan jadi kopinya kopi. hehe
BalasHapusahhaha.. kurang tepat ton.. latte yg kau maksud harusnya cappucino, n cappucino itu milk..
Hapusso, Latte sebenarnya,, hmmmm.. ada deh, setelah kau pergi, coffee ada kisah nya dengan Latte.. hehe.
Luwak??
iklan bangat.
hahha, tp apa ajalah, yg penting teracik sampai akhir hayat..
:)