Menahlukkan Bromo dan Sempu bersama “Kijang” Backpacker (Part 2)
...........dilanjut ya ke Part 2.. ini cerita sesungguhnya.. Sebelumnya sekedar preamble belaka dan spoiler ga jelas,. ini dia inti ceritanya.....
Gak sampi dua setengah jam, kami sudah
mendaratkan pantat di Sendang Biru. Perasaan gosip yang santer beredar 3-4 jam-an lebih dah ke
Sempunya. Kebalik ya kalo cerita orang Sumut, Medan- Parapat 3-4 jam. Kenyataan
5-6 Jam. Untuk memasuki Pulau Sempu, kita harus ijin ke Polisi hutan berhubung Pulau Sempu adalah salah
satu cagar alam, bukan tempat wisata awau pun mall, maka harus ijin kesana,
entah modus melakukan penelitian dan sebagainya. Kita bertemu dengan robongan
orang bekasi, rata-rata asal lampung sih, enam cewek bersama satu cowok sebgai
guide nya. Sebelumnya kami sudah ketemu mahluk ini di Terminal. Dan janji
ketemu dimari juga di bromo nantinya. Kepikiran sih, bakal buat ribet nih
gegadis ini, soalnya track ke Segara Anakan sekitar 2jam-an. Namun, karena
belum ada yang pernah kemari sebelumnya dan untuk alasan keamanan kami berbagi
Guide dan berangkat naik kapal penyebrangan bersama. Intinya semuanya untuk
penghematan. Ijin masuk salamin 50rb-an, kapal penyebrangan menghabisakan dana
sebesar 100rb, jiah... Kami ber-13 ga nyampe 20 rebu juga kenaknya yaa. Tadi
juga sih ada tarif parkir angkot sewaan kami juga biaya masuk per kepala. Total
semua 35 ribu dah. Udah bebas melanglang buana ke dalam Sempu.
Kami makan dulu dan bawa nasi bungkus untuk
bekal di dalam sana nantinya. Pas balik dari perijinan dan makan kami kembali
ke mobil mau ambil perlengkapan, eh si bapak supir raib entah kmana dan nomer
hapenya lupa minta.. Sudah, ini kan batak batak banyak taktik,. Kami buka kaca
mobil dan masuk lewat jendel lah ya
istilahnya. Sudah, maslah terselesaikan. Untung pas nyebrang kami nemu tuh bapak
lalu dengan muka berbinar miinta nomer hape nya, kayak anak alay baru kenalan
ya. Plaaak.
Sekitar 10 menit nyebrang sudah sampai di
Tanjung Semut, pintu masuk track ke Sempu. Gila ya, gadis gadis tadi ternyata perkasa
semua. Nonstop yatching, teman grup kami aja ada yang masih rempong urusin
sepatu dan ini itu. Sekitar satu setengah jam kami berjumpa dengan Segara
Anakan. Spoiler banget pemandangan dari bebalik pohon, Kerenn.. Sempu-nya sudah
menggoda aja. Sampai dititik peristirahatan dan menaruh barang, kami rehat
sebentar, Kemudian aksi foto foto dimulai. Dari perpaduan berbagai sudut view
sempu dan gaya andalan kita kita.. Ini memang pada narsis gila semua, sampai
momen foto bersama sangat sulit tercapai. Puas explore karang atas
yang bersinggungan langsung dengan laut, kami ke Danau berasa Pantai atau
apalah itu, karena berpasir Putih dan berair asin. Kami bermandi ria disini,
pose dan pose. Tentu kami tak menyia nyiakan kesempatan menuju lubang mengarah
ke laut sebagai asal muasal air laut kehempas ombak dan jatuh ke dalam pulau,
inilah asal muasal air laut yang terperangkap di daratan karena tak tahu arah
pulang. Inilah keunikan Sempu. Air nya tidak begitu asin dan mata bebas
memandang kebawah tanpa takut kesengat asinnya air. Kami menaiki tebing tebing
air masuk dan teriak sejadi jadinya saat air laut masuk, yaa ini lah salah satu
wahana gratis sempu. Dan cewek cewek juga yang lagi berenang tertarik ikut
rasain sensasi yang memacu adrenalin. Gak seram seram gmana juga sih, kita
tetep mengutamakan keselamatan. Hehe. Kami juga berenang ria dan loncat
berbagai gaya bersama dengan begitu noraknya teriak teriak tiap melihat hasil
foto yang sumpah keren mampus. Peduli
amat, gak pada kenal juga.. hahaha
Karang Pulau Sempu |
Segara Anakan Sempu |
Udah menuju jam 1 lapar menguras hati nular ke
perut. Kami makan nasi bungkus yang kami bawa tadi dan failed nya nasi
bungkusku entah ketinggalan di dunia mana. Jadinya berbagi dah dan masih minta
Popmie dari anak Bekasi yang bawa nesting. Ternyata mahluk mahluk ini udah
menahlukkan berbagai gunung dan perlengkapannya lengkap banget dah,.. Pantes aja gesit begitu. Terus kami kenalan
lebih jauh lagi, dan ternyata ada juga Batak kedampar di rombongan itu.
Terjadilah tarombo batak, apalagi ada bapak bapak lagi lewat yang kebetulan
Batak juga jadinya langsung berubah kayak di Balige sana. Ngomong huruf besar
dan tanda seru semua. Hahahha..
Waktu sudah menuju angka 2. Kami harus balik
ke Sendang Biru. Biar Ke Bromonya kekejar. Sebenarnya masih pengen berlama lama
disini. Seandainya Plan A berjalan lancar,maka akan lebih puas kami berkemah
dimari. Akkkkhh, sudahlah.. Ini juga udah kebayar kok. Hampir sejam lebih juga kami melewati track
yang masih manusiawi. Kemudian di jemput Kapal no 13 dan kami berjumlah 13.
Udah, gak ada hubungan apa apa ini. Sampai ke Sendang Biru nya, langsung mandi
dan ganti pakaian atau cari cemilan. Lagi lagi kami kalah gesit dengan
rombongan cewek tadi. Mereka lebih dulu berangkat, kita masih ada dua biji
mahluk lagi sedang showeran di Kamar mandi umum. Hahaha.. Jam 5 sore kami cabut dari Sempu menuju Bromo
lewat jalur Tumpang..
Tepar semua di KIJANG. Dua setengah jam juga
sudah sampai di Tumpang. Kami menghubungi rombongan pertama yang sudah duluan
sampai. Kami sempatkan makan malam juga sebelum dianter untuk yang terakhir
kalinya oleh sang supir. Dan 600rb pun melayang atas jasa nya sedari dari
Malang. Nambah 50rb sih karena dia bilang ke Home stay nya jauh, 15km. Namun
itu hanya dongeng saudara, jalan kaki 15 menit juga harusnya bisa. Sudahlah,
kasian juga bapaknya dari tadi kami tinggal dan gak diajak makan,. Kualat dah.
Ahahah
Kami dapat Jeep sewa 850rb selama di Bromo
nantinya dan include bisa numpang tidur di rumah yang punya. Kurang baik apa
ya, tau kan akhir ceritanya kemana.. HEMAT!! Hahah, Tetep.. Kami masih
sempatkan bercerita cerita sebelum tumbang satu persatu ditelan dinginnya
malang, ini bukan typo, emang Malang, bukan Malam. *ga
penting sih. Jam satu an kami sudah dibangunin dari lelapnya tidur. Beberes, pakai
beberapa lapis baju dan celana. Berapa lapis? Ratusan,,. Celoteh kawan yang dah
mulai gilanya makin tidak bisa disembunyikan lagi. Pencitraan gagal. Jam dua
berangkat , sekitar dua jam perjalanan juga sampai di Penanjakan II. Dingin
gilak mah ini. Udah empat lapis juga nih baju. Ramenya orang orang juga nth
darimana aja ini berasal. Apalgi pas momen sunrise akan muncul, udah kayak
nonton konser akbar aja. Tapi iya juga sih, nonton konser mahakarya Sang
Pencipta. Kamera, video dan mulut menganga hampir tiap orang juga bule yang
hampir imbang jumlahnya dengan masyarkat lokal. Kami termasuk di Bagian Bule
yakk. Zzzz . Sang dingin pun teraibakan dan fokus ke sunrise yang begitu
sempurna indahnya. Bromo bermahkotakan semburat jingga yang begitu eksotis.
Keren, keren dan sangat keren. Setelah konser sunrise kelar, kami menuju ke
bawah ada kawah, savana, dan pasir berbisik menanti.
Bromo, Sunrise like a diamond,lol |
Dibawah sana, tiap spot yang menarik kami
jadikan ajang pose memose, siapa tau laku dijual jadi model kalender panglong.
Saat menuju kawah bromo, kita bakal bertemu kemegahan Pura milik masyarakat
tengger yang beragama Hindu. Keren banget ber latarkan gunung bromo. Magisss..
Kami juga ngisi perut menuju kawah biar ngumpulin tenaga. Foto dengan Kuda yang
menganggur, tentu tidak tertarik nungganginnya ke atas. Gagal donk misi jalan
jalan murahnya. Hahah, udah harga matik!!
Kadang kami cari jalan pintas menghindari abu
dan bauknya taik kuda yang berlalu lalang. Apalgi di tangga 200 orang kayak
ngantri sembako murah aja saking ramainya. Kami lewat jalur lain biar cepat.
Sampai ke Puncak kami mengabadikan berbagai momen. Tapi gak wah wah banget sih,
kirain ada kawah berisi danau semacam kelimutu gitu. Tapi masih okelah, kayak
bekas meteor jatuh. Hihi.. Kami turun lagi ke bawah. Oh iya, dari sini juga
view nya bagus. Apalagi pura dibawah tadi udah kayak di film film kartun jepang
aja. Kami lanjut ke Pasir Berbisik, mau syuting video clip ala Agnes biar go
internasioanl atau filmnya Mbak Dian Sastro. Kebetulan lagi ada tuh komunitas
sepedaan, kami pinjem dong tuh sepeda demi totalitas buat foto session. Haha..
Klo bayar, kayaknya kami gak mau deh..
Lanjut lagi ke savana dan Bukit Teletubbies. Sbenarnya sih udah mulai
capek tapi save the best fot the last aja lah. Soalnya pemandangan disini juga
tetep keren, punya sensasi tersendiri. Pas lagi foto foto dekat kuda, tuh bapak
bapak penjaga nawarin nunggang kuda gtuu bayar 5rebu doank, kami ogah.
Wakakakkaak.. Sumpah ya, otak ini kayak udah kecuci aja gak mau ngeluarin duit
dikit aja. Oke, Bromo done.. Mau lanjut ke Coba Pelangi, udah mau patah aja nih
kaki. Lagian di Medan juga banyak air terjun yang Wow. *songong. Jadi ingat celoteh celoteh kawan, ini mah di
Namorambe sana juga buaaanyak.. wakakakaka.. Ada ada saja bah.. Koplak benerr... lagian mau ngejar flight
teman awak si Hendy yang berangkat jam 9an malam. Kapan lagi ke Surabaya nya,
udah disetting lah semua ini. Terus kawan yang lain sisanya mau coba
peruntungan menahlukkan Kawah Ijen. Huaaa, sebenarnya pengen ikut, tapi
penerbangan ku besok pagi buta juga..
Kami kembali ke home stay nya tadi. Mandi,
beres beres dan pulangg.. Oh iya,, perhitungan soal hutang hutang dulu disana.
Jadi kami total habis dari Malang- Sempu- Bromo 285rb. 35rb
(perijinan,pnyebrangan, parkir Sempu ) + 100rb (angkot Malang-Sendang
Biru-Tumpang) + 150rb (Jeep+ 50rb akibat supir 15km td,hahah) jadi totalnya
285rb rupiah saudara saudara,,.. Gilakkkkk, keren mampus!!! Puasss...
Oke, kami ngangkot ke Malang. Makan siang di
dekat terminal. 4 orang jogja lanjut ke Kawah ijen, via Bondowoso. Aku dan Hendy
menuju Surabaya. Sampai terminal burungasih, oh iya Cuma 14 rebu
ongkosnya.. Kami bertolak ke Patung Suro
dan Boyo, Bonbin, kebon Binatang. Ini soalnya icon nya kota ini, udah, foto
dsini udah ada bukti nyata udah nginjak tanah surabaya. Kalo cerita empat orang lainnya biar lah
situ. Daripada makin envy dengan blue flame nya Ijen. Hahah.. Lanjut, kita
makan siang di Mall paling terkenal se surabaya, Tunjungan Plaza. Jadi deh,
anak gahol Tunjungan. Hahaha.. Trus kami balik ke Terminal dan kanjut ke
Bandara. Hendy brangkat dan awak terlantar di Bandara. Temanku anak Surabya
malah ke Malang pulak. Awrrr.. Untung jam 11 aku dibangunin rombongan teman
kampus yang ikut paket mahal itu. Garis bawahi ya, Mahal. Hahah.. Ada juga kawan menunggu pagi. Sekalian reuni
kecil kecilan lah kami. Padang, Kupang dan Jakarta plus Aceh menyatu.. Sekian
lah yaa.. Ga usah diceritain lagi mpe pagi, di Jakarta, nunggu lagi, trus sampe
Medan.. Jam 6 sampai ke Kontrakan kakakku, dua jam lagi dijemput travel menuju
Tapaktuan. Sumpah, rempong kali lah awak. Bisnispun belum sempat awak kutak
katik..
Intinya perjalanan kali ini benar benar beda,
Wow dan mengasyikkan, murah lagi, ga nyampe sejetong dah semuanya. Trus ber-6
yang kami sebut “KIJANG Banckpacker” kayak udah kawan lama aja, padahal baru dua
hari bersama , punutnya entah dimana.. Asikk, pokokny asikk.. Ditunggu di travelling
selanjutnya yaa woi.. Sorry, masih ngutang tarif mandi di Hotel klen yang mahal
itu. Jangan lupa photo photo yang bersarang di hape kalian di share. Ahahaa..
Thanks for all. Thanks juga buat bng rere, agripta,okto siapa lagi ya, semuanya
lah., Surabya Backpacker Community, Backpacker Medan dan Indonesia, love u
all, KALIAN LUAR BIASA.. *tiba tiba hilang di telan Kota Tapaktuan. Kembali ke Penjara Guantanamo
bersama Sunset andalannya.. God Bless.. Salam Rangsel!!!
mana nih foto sunrise nya?
BalasHapusno pic = hoax
awrr.. ini aja kan yg kurang.. ntr protes san sini lagi.. ahhahaa.. oke, sunrise merapat
HapusBro, dekat bromo sbenarnya ada air terjun madakaripura. Kabarnya dulu opung gajah mada pernah tapa disini. Sayang klian ga mampir. Next time lah ya...
BalasHapusiya bro. itu klo yg dr probolinggo klo ga salah. klo kita dr malang-tump[ang air terjun coban pelangi.. waktunya ga cukup lagi bro, udah capek juga kitanya.. hehehe.. thanks infonya
BalasHapuswohh keren bro
BalasHapusdi tambah lagi foto koleksinya gunung bromo hehe
wahahhaa,. thanks. klo mau liat poto ada di album facebook aku bro. :)
Hapushttps://www.facebook.com/irman.napitupulu/media_set?set=a.10200617002415518.1473518401&type=3