Kasih mengalahkan segalanya...


Mungkin pria itu tidak terlahir sempurna buah hatinya yang lain, tumbuh berkembang tapi tidak dibarengi kemampuan pemikiran dan kedewasaan yang seimbang. Kasihan, wanita janda setengah baya itu menanggung sendiri beban itu.Aku bisa bayangkan dia bergumul memikirkan masa depan anaknya itu. Tidak mampu melanjut menggapai ilmu bukan karena keterbatasan dana, tapi daya.
Aku berpikir pria itu semakin tersudut nantinya di keluarga itu, serasa menjadi borok bagi keluarga itu.Semua saudaranya sudah bergela sarjana kecuali dia. Aku dekat dengan keluarga itu, sesekali aku sempatkan bertandang kerumahnya, menginap beberapa hari .Apa yang kupikirkan ternyata bagai panggang jauh dari api. Ibu luar biasa itu menyamaratakan kasih sayangnya kepada semua malaikat hatinya, tak terkecuali pria itu.Walau sering dirinya harus mengelus dada jika salah satuanak dari dua anak laki-lakinya itu berbuat ulah aneh bahkan memalukan.Tapi lagi dan lagi dia sabar mengingatkan anak ketiganya itu dengan lembut berharap anaknya mau dengar dan tidak mengulangiya lagi.“Jangan gitu amang, masa udah besar masih ngomong yang gak bagus, malulah ama lae mu” bujuk ibu itu membandingkannya ke aku.Kembali lagi si anak berulah sampai ke tahap mngesalkan membakar amarah saudara sedarahnya yang lain. Begitulah keadaan keluarga itu, seolah dia menjadi momok yang memancing naik darah keluarganya.
Aku rasa seiring dengan berjalannya waktu, smakin habislah kesabaran mereka terutama sang Bunda. Tidak ada perubahan, serasa semua siasia terlepas dari kuping kirinya.Anak itu semakin berumur, sudah saatnya menikah bagi yang seumuran dia. Dan aku juga tentu mengkhawatirkan masa depannya dengan kondisinya seperti itu.Tapi Tuhan maha baik, dengan usaha Ibundanya, ada juga wanita yang mau merajut pernikahan dengan pria itu.Berharap sih bukan karena embel-embel lain, tapi niat tulus boru Sitorus itu membina bahtera rumahtangga bersama dia. Dia harus lebih bijak dan bersabar menghadapi suaminya dengan segala kekurangan. OMG,Pestanya pun meriah dan tidak kalahmegah dengan Pesta pernikahan saudara”nya yang sudah mendahului.Ayahku yang sebagai Tulang juga dengan suka cita luar biasa mengundang keluarga untuk menghadiri pesta adat dan pembekatan nikah berenya ini, keponakan, hehe.Sesekali dia berbuat aneh di pesta itu tapi Bundanya selalu siaga disampingnya mengingatkan kadang dengan ucapan dan cubitan kecil, keliatah bangat di videonya soalnya. :p.
Pesta selesai dan terbentuklah keluarga baru di rumah itu.Tapi apa daya, wanita itu tidak siap dan mungkin terlalu muda menghadapi pria itu sampai setelah kelahiran anak pertama mereka yang tak berumur panjang itu, si istri kembali ke rumah mertua pria itu. Bukannya mengurangi masalah, wanita itu juga sering menambah beban pikiran sang Bunda sehingga wajar tak ada niat dari mereka untuk memanggil kembali wanita itu.
Waktu terus berjalan dan si pria merengekdinikahkan.Bunda pun bekerja dua kali lebih keras untuk bisa mendapatkan pengganti boru torus yang telahpergi.Bunda selalu siap menyanggupi permintaan anaknya itu, dia bahkan tidak meremehkan dia apa sanggup tidak gagal untuk yang kedua kalinya. Apa iya ada wanita yang mau lagi dengan track record anaknya seperti itu. Dengan niat tulus dan usaha keras dapat juga boru Siahaan menjadi istri ke dua anaknya. Perlu digarisbawahi, siparumaen alias menantu dia itu bukanlah senasib dengan anaknya . Kalau sama saja, buat apa juga, karena yang dibutuhkan adalah wanita yang bijak dan sabar menghadapi anaknya. Aku tak tahu darimana wanita perkasa itu memungut menantu menantu buata nakanya, gombal maut apa yang dia janjikan hingga wanita bertekuk lutut untuk jadi mertuanya. Pesta pun berjalan lancar semegah pernikahan pertama. Yang ku liahat sekarang, bakat Bunda itu mengalir terhadap sang menantu, dia sabar dan telaten menghadapi suaminya. Kadang dengan bijak atau ancaman kecil agar suaminya tundukdan tidak berbuat aneh aneh.Dia mengendarai motor dan suaminya menempel di belakangnya sat mereka ke ladang atau sesekali berkungjung ke rumah orang tua si istri.
Dengan rajin juga si istri dan keluarga membawa pria itu beribadah ke Gereja. Dengan menahan malu juga mereka sabar mngingatkan dia kalau tertawa terlalu keras menangapi kotbah Pak Pendeta yang sebenarnya tidak terlalu lucu.Atau suara lantang dia menyanyikan lagu- lagu penyembahan walau kadang dengan likir dan improvisasi bersalahan.Tapi bagi keluarga itu, dia tetaplah memiliki porsi hak yang sama dan memperlakukan dia tak jauh beda dengan yang lain Tak ada intimidasi atau tindakan menyepelekan pria itu .Bahkan di setiap doa baik makan juga selalu terselip doa pemohonan agar si pria berubah lebih dewasa dan mereka juga dikuatkan menghadapi dia.
Oh Tuhan, sungguh mulia hati Sang Bunda dan keluarga ini. Wajar jika sesekali tak mapu menahan  amarah, kecewa atau menyerah menghadapi pria itu, manusiawi.Tapi kasih dari allah yang sudah terlebih dahulu mengasihi keluarga ini lah yang melenyapkan amarah dan kekecewaan itu.Kasih yang membuat keluarga itu kuat dan tabah meenghadapi pria itu, mengasihinya dengan tulus.Sang bunda yang luar biasa, single parent yang tetap kuat menggapai keluargaitu.Wanita itu, siboru Napitupulu perkasa, Namboru aku yang cantik, saudara perempuan ayahku..Salut and God bless you and all family…..
*Sekarang bou saya membuat usaha buat keluar baru itu, beternak bebek dan ayam juga bercocok tanam kangkung disana..


Komentar

  1. justru dlm kesendirian bou mu tu, DIA akan berkarya lebih luar biasa..
    sama kyk mama ku jg yg single parent..
    dan diberkati scrra luar biasa...

    biarlh mereka dpt mnjadi teladan bwt qt..

    BalasHapus
  2. iya, salut bangt ama bouku..

    smngt juga buat mama kami..
    GB

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Nama Bayi dari Bahasa Batak Tapi Tetep Modern dan Unyu. :)

Medan Undercover, Mengungkap Fakta Unik Sang Ibu Kota Sumatera Utara..

Aku Kristen, bukan Non Muslim..