Aku Kristen, bukan Non Muslim..

Pertanyaan:
Jawaban Bijak:
             Ini adalah petanyaan seseorang kepada Bondan Winarno, seorang penulis, wartawan, dan selebriti yang cukup terkenal di Indonesia via twitter. Tapi blog ini udah tercipta loh sebelum aku menemukan kasus ini.. Ga usah jauh jauh, di kelas kita biasa ditanyakan sama guru atau dosen ,
 "Maaf, ada yang Non-Muslim disini?" atau bahkan tatement itu tercipta dari mulut kita sendiri.
 "Kamu gak sholat?" ,
 "Tidak, aku Non-Muslim"
             Ini bukan masalah minoritas atau apalah.Dan bukan bermaksud membesar-besarkan. Tapi sadar dalam ketidaksadaran, kita udah terbiasa dengan sebutan itu. Di kelas atau dimana pun, saudaa kita sepertinya lebih nyaman menyebut kita dengan sebutan non-muslim. Bahkan itu malah pengakuan kita sendiri. Aku non muslim. ini maksudnya apa? apakah di Indonesia ada agama non muslim? artinya cuma ada 2 agama, Muslim dan non Muslim? Dan kenapa harus non muslim? kenapa gak Kristen,khatolik, budha atau hindu atau Atheis sekalian.   
            Oke lah, mungkin karena mayoritas saudara kita yang muslim di Indonesia ini, tapi yang saya takutkan, sebutan non muslim itu lebih ke Kafir. maaf jika terlalu melebihkan, tapi emang pada kenyataannya demikian. Tidak bisa disangkal, sebagian mereka tidak bermaksud demikian kok. Hanya karena kebiasaan saja. Atau terlalu malu kah kita mengakui Kekristenan kita??
             Sebenanya mau disebut kafir juga gak masalh,atau apalah itu karena KTP Kristen juga blum tentu menjamin iman kita juga percaya kepada Kristus. Tapi semua kembali ke hati kita masing-maing juga. Tetapi walaupun minoritas, jadilah Garam dan jadilah terang. Jangan terbiasa dan nyaman dengan sebutan itu. Tunjukin kalo kita ada, dan berkontribusi bagi bangsa ini. Garam dibakar dengan api kehidupan akan makin keras, mengkilat dan bersinar. alaupun sedikit, memberi rasa bagi bangsa Indonesia ini. Dengan tetap saling menghargai satu dengan yang lain.
       Klise, tapi kadang menohok dan merasa didiskriminasikan.. Semua kembali ke kita masing-masing.Bukan mendogma tapi mengungkapkan apa yang berkecamuk di nadi pikiku. Sekali lagi, Tidak ada agama Non muslim di tanah air kita Indonesia tercinta ini.

LOSJIU = Let Others See Jesus in U

Komentar

  1. Betul sekali....Mengapa kita harus malu mengatakan kalau kita kristen...? (KTP) harusnya kita bangga mengatakan "AKU INI KRISTEN"....makanya marilah agar kita jgn jadi pengecut di mata Tuhan, karna tertulis dalam Markus 8:34 Setiap org yang mau ikut Yesus, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib dan berani memberitakan Injil dan Yesus....pada ayat 38 mengatakan "Kita tidak boleh malu oleh karena Yesus"....Jangan malu karena Yesus saja telah lebih dulu berkorban buat kita....Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bro/sist.. itu lah yg mnjadi pergumulanku sampai tulisan ini terlahir.. hal klise, tp kita hrs mulai dr hal kecil begini, baru kita tunjukin teladan Kristus bagi dunia.. makais buat komennya,, GB

      Hapus
    2. Iya lae...ini dari Batik Batak Gorga...makasih yah..telah memposting batik di blok ini...

      Hapus
    3. sama sama lae.. Aku rindu kali Batik gorga kita juga di kenal di seluruh indonesia.. tp minimal halak hita juga lah paling utama

      Hapus
    4. penanya kurang spesifik harusnya pertanyaannya pak bondan muslim atau kafir?

      Hapus
  2. tulisan yang menyentuh....hehhehehe.... tapi emang bener2 mantap maaaan... aku pun kadang mikir kae gt...
    yah,, semoga kita bisa mencerminkan pribadi Yesus yang sesungguhnya dalam perkataan maupun perbuatan kita... amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih.. iya, yang utama emang gmn pribadi kita.. let other see jesus in u

      Hapus
  3. cieeee opung iman aktif nge blog nih yeee..:)
    tetap za fotonya narsis abiss..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehhee,. makasih dah singgah di blogku namboru. hiihih..
      narsis tetepp

      Hapus
    2. Mestinya penanya lebih detil kafir atau muslim.. ?

      Hapus
  4. lina

    klise.................
    inspiring banget nih man

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ..

      ne linaria siringo" kah?

      Hapus
    2. lina
      yub,...rajin ngeblog ni yah dir sekarang,,,bagus2 aku suka,,,...

      Hapus
    3. owh.. hehe..

      lumayan lah lin,. wah, makasih ya..

      kau punya blog juga kah?

      Hapus
  5. mantap bro.. hal yang pertama ditanya kepala kantorku saat penempatan dikantor baru yang sekarang, anton muslim kah?? saya kristen protestan pak,, hehe.. langsung aku jawab tegas.. ( korban jenggot dipanjangin)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kerennn bro. hahaha, aku huga punya jenggot skrng.. biar gahar..

      Hapus
  6. mari kita beritakan pada seluruh dunia, kalo kita pengikut KRISTUS.....



    vini,vidi,vici

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.. Baik melaui perkataan dan perbuatan kita

      Hapus
  7. sauuuu..sori ya, aq baru sempat baca...ini aq ijin share ya..:)

    Jesus bless..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sau.. makasih ya..
      :)
      seorang sahabat saling mendukung dlm segala hal.. lol

      Hapus
  8. ga snagaja nemu blognya, bagus n inspiratif

    BalasHapus
  9. @holy land tour
    hehehe... ga pa pa sau.. seprang sahabat saling mendukung.. lol

    @anonim,
    thanks bro..
    LOSJIU

    BalasHapus
  10. Ijin nimbrung nih lae. Kalau menurut aku sih, pertanyaan itu biasa aja dan masih normal. Karena sudah jelas, mayoritas adalah muslim, dan masih banyak agama lain lagi di Indonesia. Contoh kasus diatas, haruskah pertanyaannya berubah menjadi:
    "Pak, bapak muslim atau katholik atau kristen atau hindu atau buddha?" kan jadinya tidak sederhana. Nah, disinilah kemudian orang yang ditanya memperjelas status agamanya. Contohnya ya menjadi. Saya adalah agama Kristen. Sederhana bukan?
    Menurut aku sih kgk ada maksud2 lain. Kalau ada yg berpikiran itu maksudnya kafir, mungkin itu personal seseorang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan "agamanya bapak apa?"
      saya rasa pertanyaan itu bsa dipakai bro.. :)

      Hapus
  11. makasih buat sarannya lae, pas banget sebenarnya yg lae bilang..
    seperti yg kubilang diatas , aku hanya mencoba mngungkapkan apa yg ada di hati..
    sebutan non muslim itu bagiku memang kurang mengenakkan aja, kenapa tidak ditanya "apa agama bapak aja?" gak harus "bapak muslim atau nonmuslim"? karena. kita berbicara muslim, brrti agama,, nah non muslim itu bkn agama(nama..

    tp benar yg lae bilang, itu personal, cuma aku mau menekankan aja, sebutan Non muslim sebaiknya tidak dibiasakan..
    makasih lae

    BalasHapus
  12. 'jadilah Garam dan jadilah terang'. Ini seharusnya 'kita adalah garam dan terang'

    Intinya bukan kita menjadi garam dan terang, tapi bagaimana kita yg memang garam dan terang bisa bermanfaat. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaaaa... karena kita proses mnhuju garam dan terang itu,,,

      Hapus
  13. Setuju banget :) Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
  14. sebaGai seoranG musLim saya tidak pernah mempermasaLahkan apapun aGama yanG dianut toh baGiku aGamaku,dan baGimu aGamamu. dan scr makna universaL tidak ada aGama didunia ini yanG akan menGajarkan kejeLekan dan juGa kebathiLan. mari kita jaGa toLeransi aGama yanG terjaLin seLama ini dan janGan sampai kita jd pihak yanG diadu domba oLeh kepentinGan pihak oranG Laen yanG tidak suka dnG keberaGaman dan toLeransi yanG ada seLama ini. maju terus indonesiaku....!! horass bah.... habis beras makan gabah

    BalasHapus
    Balasan
    1. toleransi sih toleransi tapi yg terakhir gak harus kan makan gabah :v

      Hapus
  15. wah setuju bgt tuh bang
    awq pun ngga srek denger orang itu nyebut "NON"
    maknanya tuh dalem bgt gitu lo

    BalasHapus
    Balasan
    1. bgitulah bro, tdk ada bermaksd mengompori, hanya meluruskan aja sih

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Nama Bayi dari Bahasa Batak Tapi Tetep Modern dan Unyu. :)

Medan Undercover, Mengungkap Fakta Unik Sang Ibu Kota Sumatera Utara..